Wednesday, December 18, 2013

The Way They Learn



Cara belajar setiap anak sangat mungkin berbeda, bahkan dengan kita, orang tuanya.
GAYA BELAJAR anak penting kita pahami. Setiap anak punya kekuatan dan kelemahannya, serta preferensi bagaimana sebuah informasi diproses berbeda pada setiap anak.

Kita tidak bisa memaksakan seorang anak harus
belajar dengan suasana dan cara yang kita inginkan karena masing masing anak memiliki tipe atau gaya belajar sendiri-sendiri. Kemampuan anak dalam menangkap materi dan pelajaran tergantung dari gaya belajarnya.

Mengetahui gaya belajar anak akan mempermudah kita menyediakan lingkungan yang mendukung dan mempermudah anak menyerap informasi secara maksimal. Ada baiknya, selain mengetahui gaya belajar anak, kita pun tahu gaya belajar diri kita agar tidak salah paham menanggapi cara anak belajar.
GAYA BELAJAR adalah bagaimana seseorang menerima informasi. Ia menggabungkan kelima indra miliknya sehingga sungguh-sungguh mendapatkan pemahaman tentang yang dipelajarinya. Ia memulai proses seumur hidup mengorganisir dan mengelompokkan informasi yang ia temui melalui kelima indranya.

Ada empat gaya belajar anak :

Gaya VISUAL : melihat.
Karakteristik : perlu melihat sesuatu untuk memahaminya, sering memutar mata mereka ketika bercakap-cakap karena berusaha menggambarkan hal itu dalam pikirannya, senang menulis sesuatu, membutuhkan ketenangan untuk berkonsentrasi, bisa menangani banyak masukan visual seperti bagan, grafik, gambar, dan biasanya belajar membaca dengan cepat.
Lingkungan untuk mendukung : iklan, kolase, gambar, desain, diagram, poster, film, video, dll.

Bagaimana cara mengasihinya :
-   Anak melihat bahasa tubuh kita, mengamati dan melihat tatapan mata kita. Kita dapat berkomunikasi dan memberikan senyuman, karena senyuman berbicara bagi dia.
-   Kita dapat mengirim kartu ataupun tulisan yang memberikan dorongan dan semangat.

Bagaimana cara mendidiknya :
-    Menggunakan bagan di buku catatan, memasang papan bulletin.
-    Membuat catatan atau kartu.
-   Berbicara dengan bahasa belajarnya, “Saya melihat kamu telah berusaha lebih keras. Saya tahu kamu bisa melakukannya.”

Gaya AUDITORI : mendengar.
Karakteristik : mereka belajar 50% dari apa yang didengar dan 50% dari apa yang mereka bicarakan, mereka harus berbicara supaya dapat mengingat, senang memberitahu segala sesuatu dengan detail dan lengkap, senang berbicara.
Lingkungan yang mendukung : rekaman kaset, buka yang dibaca keras/direkam, debat, drama, wawancara, musik, laporan oral, pertanyaan, role play, pidato, dll.

Bagaimana cara mengasihinya :
-    Beritahu anak bahwa kita sangat peduli kepadanya.
-    Ia sangat peka dengan nada suara dan cara berbicara kita.
-    Bernyanyi bagi dia.

Bagaimana cara mendidiknya :
- Ucapkan secara verbal, “Saya tahu ini sulit, tetapi saya percaya kamu bisa melakukannya.”
- Dorong usahanya supaya ia tetap ingin berusaha, ‘Saya senang cara kamu berusaha begitu keras untuk menyelesaikan proyek ini. Teruslah berusaha, saya tahu kamu bisa melakukannya !”
-  Terapkan kebenaran Alkitab, “Menurutmu bagaimana Yesus akan menangani situasi ini? Menurutmu apa yang akan dilakukan Yesus? Apa yang dikatakan Alkitab tentang hal ini?”

Gaya TAKTIL  : menjamah.
Karakteristik : suka menyentuh benda-benda, punya tangan yang selalu sibuk, senang mainan, suka belajar dengan menggunakan tangan, dan ketrampilan tangan.
Lingkungan yang mendukung : koleksi, permainan jari, flip chart, peragaan, puzzle, patung, model, buku pop-up, dll.

Bagaimana cara mengasihinya :
-    Sediakan benda-benda untuk dia sentuh yang berkaitan dengan apa yang kita ajarkan.
-    Sediakan alat-alat mainan untuk memfasilitasi belajarnya.
- Sediakan alat-alat taktil yang bisa meningkatkan belajarnya, namun dijelaskan agar jangan disalahgunakan.

Bagaimana cara mendidiknya :
-    Tawarkan kepadanya bahan-bahan pelajaran yang bisa disentuh.
-    Berikan ia benda-benda untuk diperbaiki, lepas-lepas dan dipasang kembali.
-   Ajar dia ketrampilan seperti : mencatat, member warna, dan membuat kartu catatan, dan ijinkan dia menciptakan system belajar taktil mereka sendiri.

Gaya KINESTETIK : melakukan.
Karakteristik : perlu bergerak supaya bisa belajar, mungkin tampak hiperaktif, belajar dengan berbuat sesuatu dan berinteraksi dengan benda, perlu memperkecil visual dan auditori dan bekerja sendirian dengan benda-benda yang bisa disentuh.
Lingkungan yang mendukung : belajar aktif memerankan sesuatu, lagu animasi, menari, demonstrasi, eksperimen, kunjungan, permainan pertujukkan boneka, simulasi, bermain peran, dll.

Bagaimana caranya mengasihinya :
-    Ijinkan ia belajar aktif.
-    Sediakan kesempatan yang positif baginya untuk bergerak dan berbuat sesuatu.
-    Salurkan energinya untuk aktivitas yang konstruktif.

Bagaimana cara mendidiknya :
-  Teguhkan tingkat energinya yang tinggi dan tantanglah dia untuk menggunakan hal itu  secara positif.
-    Beri dia penyaluran yang membangun, seperti menyusun kursi, atletik dan beri tanggung jawab. Hal ini akan membantu memanfaatkan energinya.
-   Ajarkan dia menyelesaikan tugas dan beristirahat serta mengatur strategi mengelola diri sendiri.

Hindari  sikap ini  :
·   Memaksakan gaya  belajar kita kepada anak.
Misalnya, orang tua auditori cenderung memaksa anak belajar secara auditori pula. Padahal, belum tentu cara belajar itu yang menonjol pada anak. Akibatnya, ketika orang tua berbicara, info tidak bisa dicerna anak. Pemaksaan ini akan membuat anak merasa tidak nyaman dan tidak belajar maksimal.
·   Berasumsi bahwa anak akan punya gaya belajar yang sama seumur hidupnya. Ada anak yang berubah sejalan dengan perkembangannya. Yang penting, berikan kesempatakan anak untuk mencoba gaya belajar lainnya. 

(Sumber : Teaching with Heart & The Way They Learn)

No comments:

Post a Comment