Wednesday, October 31, 2012

Homeschooling dalam Alkitab

Alkitab tidak menjabarkan secara jelas mengenai homeschooling.
Namun Alkitab banyak berbicara mengenai otoritas orang tua dalam mendidik anak-anak.
Tuhan memberikan hak istimewa sekaligus tanggung jawab kepada orangtua, untuk mendidik anak-anaknya, agar anak dapat memperoleh pengenalan akan Allah, memiliki karakter dan moral sesuai Firman Tuhan dan agar anak dapat menggenapi panggilan Allah dalam hidupnya.

Di dalam sejarah Alkitab, ada beberapa ayat mengenai "mendidik anak" dan "pendidikan dalam keluarga" (essensi dari homeschooling). Silakan dibaca ......
 
Mazmur 127 : 3 – 5 
“Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN,dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.“ 

Apa yang dilakukan seorang pahlawan dengan sejumlah anak panahnya? 
Ia akan melesatkan mereka ke arah seorang musuh. 
Allah telah merencanakan bahwa benih Ilahi akan dibesarkan untuk menghancurkan pekerjaan-pekerjaan musuh-Nya. 
Tuhan berfirman bahwa anak-anak adalah seperti anak-anak panah di tangan seorang pahlawan. 
Anak-anak adalah sebuah warisan, sebuah karunia, anak-anak panah atau senjata digunakan untuk melawan musuh di hari mendatang.
Pahlawan adalah kita sebagai orangtua.
Seorang pahlawan adalah seseorang yang bersedia mengambil tanggung jawab, sekalipun ada harga yang harus dibayar. Yaitu untuk: membentuk, menajamkan, membidik dan melepaskan anak mereka sebagai anak panah kepada sasaran yang tepat, yaitu panggilan dan rencana Allah di dalam hidupnya dan memuliakan Allah melalui hidupnya. 
Oleh karena itu, orangtua perlu menangkap visi Tuhan untuk anaknya dan mendidik anak-anaknya agar berjalan dalam rencana Tuhan

Monday, October 29, 2012

Pelatihan Spiritual Anak Balita

( Oleh : William & Martha Sears - Tahun-tahun Pertumbuhan )

Anak-anak kita membutuhkan pengenalan akan Tuhan.
Bagaimana caranya memperkenalkan Tuhan kepada anak-anak kita?
Jauh lebih mudah memperkenalkan Tuhan kepada anak jika kita sudah menyertakan Tuhan sejak dini dalam pernikahan kita, antara lain sebagai berikut :

1. Hubungan antara kita dengan Tuhan adalah dengan memberikan komitmen kita sendiri untuk mengikuti perintahNya.

2. Hubungan kedua adalah komitmen bersama: komitmen terhadap pasangan & setia dalam perkawinan , serta komitmen kita kepada Tuhan.
Kita mengakui Allah sebagai penasehat pernikahan tertinggi. Dari Dialah kita akan menerima kekuatan & hikmat yang diperlukan untuk bertumbuh dalam pernikahan kita.

3. Komitmen kepada Tuhan sebagai orang tua :
a. Sejak saat pembuahan, berdoalah setiap hari untuk anak yang belum lahir, memohon hikmat dari Tuhan untuk mendidiknya sesuai dengan rencanaNya.
b. Setiap hari bacakanlah Firman Tuhan keras-keras kepada bayi kita sejak dini.
c. Sekitar 15–18 bulan, tunjukkan kepada anak gambar & cerita tentang Tuhan Yesus.
Memberikan Alkitab bergambar baginya merupakan langkah yang baik untuk memulai.

Friday, October 12, 2012

Ketekunan Menghasilkan Buah yang Matang

Yakobus 1:2-4 :
“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Homeshooling adalah sebuah proses yang panjang dan tidak mudah.
Tetapi pada akhirnya, tentu setiap kita merindukan hasil yang maksimal (“buah yang matang”) dari proses ini.
“Buah yang matang” dari proses homeshooling akan terlihat ketika hidup anak-anak dapat menjadi berkat bagi orang lain dan bangsa ini.
“Buah” yang dihasilkan dapat dinikmati dan memberkati banyak orang.

Ada langkah yang harus dilalui dalam perjalanan homeshooling kita sampai menghasilkan “buah yang matang”

Tuesday, October 9, 2012

Mengasihi Tuhan lebih dari Segalanya

Matius 19:16-22 

Ayat ini menceritakan kisah seorang anak muda.
Kualitas yang dimiliki oleh anak muda ini memberikan gambaran bagaimana orang tuanya telah mendidiknya dan menanamkan nilai dalam kehidupannya.

Pendidikan apa saja yang telah orang tuanya ajarkan kepada anak muda ini ?

1.  Ayat 16
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

Ayat  ini menyatakan bahwa anak  muda ini tertarik dengan hal-hal keagamaan (tentang hidup kekal).
Hal ini dapat berbicara bahwa  orang tuanya telah berhasil mengajarkan tentang pendidikan agama (hal-hal kerohanian).

Sunday, October 7, 2012

Homeschooling ... Keputusan yang Tidak Populer


Keputusan untuk melakukan homeschooling adalah keputusan yang tidak populer.
Kita belajar dari Abraham yang mengambil beberapa keputusan yang tidak populer, antara lain :
  • Meninggalkan Haran (Kejadian 12:4)
  • Menyerahkan pilihan tanah/tempat tinggal kepada Lot (Kejadian 13:9)
  • Menyerahkan Ishak sebagai korban (Kejadian 22)

Ada tiga ciri-ciri dari keputusan yang tidak populer, yaitu :
1. Keputusan tersebut tidak umum diterima.
Saat kita memutuskan menjalankan homeshcooling, belum tentu keputusan ini diterima oleh berbagai pihak, bahkan ada yang menentangnya.

2. Ketika dijalankan, membutuhkan iman yang lebih besar. 

3. Menuntut harga yang lebih besar.
Untuk menjalankan homeschooling, kita sebagai orang tua perlu ‘bayar harga’, antara lain : mengorbankan waktu & kesenangan pribadi kita, perlu komitmen, disiplin & konsisten.

Perlu diketahui, Alkitab banyak menceritakan bahwa keputusan-keputusan yang tidak populer dapat membuat sejarah yang baru & menghasilkan kegerakan yang baru.
Saat ini kita percaya bahwa Tuhan sedang mempersiapkan sesuatu yang baru untuk anak-anak kita, sesuatu yang lebih besar daripada apa yang kita pikirkan.

Saturday, October 6, 2012

Apakah Homeschooling adalah yang Terbaik ??

Tuhan menciptakan setiap manusia dengan design yang unik, setiap orang diciptakan tidak ada yang sama. Apa yang tidak sama? Fisik kita (wajah dan tubuh kita), karakter atau sifat, kemampuan atau talenta, dan rencana Allah dalam diri kita.

Tuhan sudah membuat DESIGN SPECIAL yang TIDAK PERNAH SAMA untuk setiap anak-anak kita.
Mazmur 139:16 menuliskan, “Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya”.

Oleh sebab itu kita sebagai orang tua harus berdoa dan mencari kehendak Tuhan, apakah anak kita dipanggil Allah untuk homeschooling? (Note : Bukan anak yang menentukan dia mau homeshooling atau tidak).
Jika homeschooling bukan atau belum merupakan panggilan bagi anak-anak kita, kita perlu belajar memahami bahwa Tuhan yang memiliki rencana bagi anak kita walaupun mereka sekolah di sekolah formal.
Kita perlu menangkap apa rencana Tuhan bagi anak-anak kita.
Jika YA bahwa homeschooling merupakan rencana Tuhan bagi anak kita, belajarlah untuk taat melakukannya dan terus melangkah sekalipun ada tantangan yang kita hadapi.


Perlu kita ketahui bahwa “anugerah Tuhan” tesedia hanya di “jalannya Tuhan”, artinya jika kita yakin homeschooling ataupun sekolah formal adalah panggilan dan rencana Tuhan, pasti ada anugerah dari-Nya untuk melewati masa sulit dan melewati tantangan dari setiap pilihan yang diambil.

Nah, bagaimana jika ada yang menanyakan, apakah SOSIALISASI menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan masa depan anak kita?

Monday, October 1, 2012

Menjalankan Panggilan Tuhan


Kejadian 12 : 1 -10

Setiap kita melakukan homeschooling berdasarkan panggilan Allah bagi keluarga kita.
Menjalankan panggilan Tuhan untuk melakukan homeschooling adalah seperti perjalanan yang panjang sebagaimana seperti yang dialami oleh Abraham yang melakukan perjalanan panjang mengikuti panggilan Tuhan keluar dari Haran.
Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari perjalanan panjang Abraham dalam mengikuti panggilan Allah, sebagai berikut :

1. Kejadian 12:4 : “Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.”
Saat Abraham memutuskan untuk mengikuti panggilan Tuhan, maka  Abraham mulai melangkah dan pergi, hidupnya tidak tinggal di tempat yang sama seperti dulu lagi. Abraham mengalami perubahan “gaya hidup” dari gaya hidup menetap menjadi gaya hidup nomaden (berpindah-pindah).
Hal ini berbicara bahwa ketika kita mengikuti panggilan Tuhan, maka akan terjadi perubahan ‘gaya hidup’, baik gaya hidup masing-masing orang tua, anak-anak dan keluarga kita.
Misalnya, kita melakukan hal yang tidak lazim, di mana anak-anak kita pergi ke sekolah, tapi anak-anak kita ‘kelihatan’nya di rumah saja.
Perubahan gaya hidup juga bisa berarti bahwa hidup kita tidak sama seperti dulu lagi, di mana orang tua harus bayar harga dan menyediakan waktu untuk mengajar anak-anak, tidak bisa santai lagi dan harus merelakan waktu kita untuk investasi masa depan anak-anak kita.