Wednesday, December 5, 2012

Apa yang Diucapkan ??


Ada sebuah prinsip “10-to-1” yang berarti :
Satu komentar negatif yang diterima seseorang, diperlukan 10 kometar positif untuk mengatasi dampak komentar negatif tersebut.”
“Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar.
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia,...dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk.”
( Yakobus 3:5,9-10 )

Ada sebuah percobaan, yang dilakukan oleh seseorang untuk membuktikan dampak dari kata-kata yang kita ucapkan :

Percobaan dilakukan terhadap nasi sisa yang sudah didiamkan semalaman ke dalam 2 buah toples dengan jumlah yang sama, kemudian ditutup rapat.
Masing-masing toples ditempel label yang berisi kata-kata sebagai berikut :

Tuesday, November 13, 2012

Homeschooling & Transformasi Pendidikan


Di dalam Alkitab menuliskan bahwa sebagai umatNya, kita memiliki potensi untuk memberikan 'influence' bagi bangsa dan kota di mana kita tinggal.

Mengapa kita perlu memberikan dampak bagi kota kita ?
Karena kota dan bangsa yang ada telah dibangun dengan konsep dunia, bukan oleh konsep Kerajaan Allah.
Sehingga .... segala aspek yang ada telah dicemari oleh sistem-sistem dunia yang sangat merusak penduduknya.

Ada beberapa aspek yang harus diubah dari sistem-sistem dunia dan dibangun berdasarkan konsep Kerajaan Allah, namun yang akan dibahas saat ini adalah topic mengenai Education /Pendidikan.

Bagaimana homeschooling bisa men-transformasi pendidikan di bangsa ini ?

Di dalam Mazmur 139 : 13-14 menuliskan :
" Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya."

Saat Tuhan membentuk kita, Tuhan menenun kita, artinya pekerjaan yang dilakukan dengan teliti, membentuk satu demi satu.
Setiap kita, juga anak-anak kita diciptakan Tuhan secara khusus, spesifik dan ajaib.
Kita diciptakan untuk menggenapi rancangan ( destiny ) yang telah Tuhan sediakan.
Rencana Tuhan bagi anak-anak kita adalah agar mereka dapat menjadi berkat bagi setiap orang, memberi jawab bagi masalah-masalah yang ada dan memberi dampak bagi bangsa ini sesuai dengan talenta dan panggilan yang Tuhan berikan.

Oleh karena itu, melalui homeschooling, orang tua akan mengarahkan anak-anak sesuai kemampuan, bakat, potensi dan talenta yang Tuhan berikan dan mendorong anak-anak untuk mencapai rencana Tuhan bagi mereka.
Tetapi di dalam pendidikan dunia, anak-anak hanya diukur melalui IQ dan mengabaikan potensi yang lain. Anak-anak didorong melalui persaingan yang tidak baik, bukan diarahkan untuk mencapai kehendak Tuhan.

Sebagai orang tua, pernahkah kita memikirkan benih apa sajakah yang akan ditabur kepada anak-anak kita?
Di dalam sistem pendidikan dunia, banyak benih yang bukan berasal dari Kerajaan Sorga akan ditaburkan kepada anak-anak kita.
Sehingga ketika anak-anak tumbuh dan berkembang, mereka akan memegang sistem dan konsep dunia dalam kehidupannya. Bukankah hal ini sangat disayangkan ?

Wednesday, October 31, 2012

Homeschooling dalam Alkitab

Alkitab tidak menjabarkan secara jelas mengenai homeschooling.
Namun Alkitab banyak berbicara mengenai otoritas orang tua dalam mendidik anak-anak.
Tuhan memberikan hak istimewa sekaligus tanggung jawab kepada orangtua, untuk mendidik anak-anaknya, agar anak dapat memperoleh pengenalan akan Allah, memiliki karakter dan moral sesuai Firman Tuhan dan agar anak dapat menggenapi panggilan Allah dalam hidupnya.

Di dalam sejarah Alkitab, ada beberapa ayat mengenai "mendidik anak" dan "pendidikan dalam keluarga" (essensi dari homeschooling). Silakan dibaca ......
 
Mazmur 127 : 3 – 5 
“Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN,dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.“ 

Apa yang dilakukan seorang pahlawan dengan sejumlah anak panahnya? 
Ia akan melesatkan mereka ke arah seorang musuh. 
Allah telah merencanakan bahwa benih Ilahi akan dibesarkan untuk menghancurkan pekerjaan-pekerjaan musuh-Nya. 
Tuhan berfirman bahwa anak-anak adalah seperti anak-anak panah di tangan seorang pahlawan. 
Anak-anak adalah sebuah warisan, sebuah karunia, anak-anak panah atau senjata digunakan untuk melawan musuh di hari mendatang.
Pahlawan adalah kita sebagai orangtua.
Seorang pahlawan adalah seseorang yang bersedia mengambil tanggung jawab, sekalipun ada harga yang harus dibayar. Yaitu untuk: membentuk, menajamkan, membidik dan melepaskan anak mereka sebagai anak panah kepada sasaran yang tepat, yaitu panggilan dan rencana Allah di dalam hidupnya dan memuliakan Allah melalui hidupnya. 
Oleh karena itu, orangtua perlu menangkap visi Tuhan untuk anaknya dan mendidik anak-anaknya agar berjalan dalam rencana Tuhan

Monday, October 29, 2012

Pelatihan Spiritual Anak Balita

( Oleh : William & Martha Sears - Tahun-tahun Pertumbuhan )

Anak-anak kita membutuhkan pengenalan akan Tuhan.
Bagaimana caranya memperkenalkan Tuhan kepada anak-anak kita?
Jauh lebih mudah memperkenalkan Tuhan kepada anak jika kita sudah menyertakan Tuhan sejak dini dalam pernikahan kita, antara lain sebagai berikut :

1. Hubungan antara kita dengan Tuhan adalah dengan memberikan komitmen kita sendiri untuk mengikuti perintahNya.

2. Hubungan kedua adalah komitmen bersama: komitmen terhadap pasangan & setia dalam perkawinan , serta komitmen kita kepada Tuhan.
Kita mengakui Allah sebagai penasehat pernikahan tertinggi. Dari Dialah kita akan menerima kekuatan & hikmat yang diperlukan untuk bertumbuh dalam pernikahan kita.

3. Komitmen kepada Tuhan sebagai orang tua :
a. Sejak saat pembuahan, berdoalah setiap hari untuk anak yang belum lahir, memohon hikmat dari Tuhan untuk mendidiknya sesuai dengan rencanaNya.
b. Setiap hari bacakanlah Firman Tuhan keras-keras kepada bayi kita sejak dini.
c. Sekitar 15–18 bulan, tunjukkan kepada anak gambar & cerita tentang Tuhan Yesus.
Memberikan Alkitab bergambar baginya merupakan langkah yang baik untuk memulai.

Friday, October 12, 2012

Ketekunan Menghasilkan Buah yang Matang

Yakobus 1:2-4 :
“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Homeshooling adalah sebuah proses yang panjang dan tidak mudah.
Tetapi pada akhirnya, tentu setiap kita merindukan hasil yang maksimal (“buah yang matang”) dari proses ini.
“Buah yang matang” dari proses homeshooling akan terlihat ketika hidup anak-anak dapat menjadi berkat bagi orang lain dan bangsa ini.
“Buah” yang dihasilkan dapat dinikmati dan memberkati banyak orang.

Ada langkah yang harus dilalui dalam perjalanan homeshooling kita sampai menghasilkan “buah yang matang”

Tuesday, October 9, 2012

Mengasihi Tuhan lebih dari Segalanya

Matius 19:16-22 

Ayat ini menceritakan kisah seorang anak muda.
Kualitas yang dimiliki oleh anak muda ini memberikan gambaran bagaimana orang tuanya telah mendidiknya dan menanamkan nilai dalam kehidupannya.

Pendidikan apa saja yang telah orang tuanya ajarkan kepada anak muda ini ?

1.  Ayat 16
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

Ayat  ini menyatakan bahwa anak  muda ini tertarik dengan hal-hal keagamaan (tentang hidup kekal).
Hal ini dapat berbicara bahwa  orang tuanya telah berhasil mengajarkan tentang pendidikan agama (hal-hal kerohanian).

Sunday, October 7, 2012

Homeschooling ... Keputusan yang Tidak Populer


Keputusan untuk melakukan homeschooling adalah keputusan yang tidak populer.
Kita belajar dari Abraham yang mengambil beberapa keputusan yang tidak populer, antara lain :
  • Meninggalkan Haran (Kejadian 12:4)
  • Menyerahkan pilihan tanah/tempat tinggal kepada Lot (Kejadian 13:9)
  • Menyerahkan Ishak sebagai korban (Kejadian 22)

Ada tiga ciri-ciri dari keputusan yang tidak populer, yaitu :
1. Keputusan tersebut tidak umum diterima.
Saat kita memutuskan menjalankan homeshcooling, belum tentu keputusan ini diterima oleh berbagai pihak, bahkan ada yang menentangnya.

2. Ketika dijalankan, membutuhkan iman yang lebih besar. 

3. Menuntut harga yang lebih besar.
Untuk menjalankan homeschooling, kita sebagai orang tua perlu ‘bayar harga’, antara lain : mengorbankan waktu & kesenangan pribadi kita, perlu komitmen, disiplin & konsisten.

Perlu diketahui, Alkitab banyak menceritakan bahwa keputusan-keputusan yang tidak populer dapat membuat sejarah yang baru & menghasilkan kegerakan yang baru.
Saat ini kita percaya bahwa Tuhan sedang mempersiapkan sesuatu yang baru untuk anak-anak kita, sesuatu yang lebih besar daripada apa yang kita pikirkan.

Saturday, October 6, 2012

Apakah Homeschooling adalah yang Terbaik ??

Tuhan menciptakan setiap manusia dengan design yang unik, setiap orang diciptakan tidak ada yang sama. Apa yang tidak sama? Fisik kita (wajah dan tubuh kita), karakter atau sifat, kemampuan atau talenta, dan rencana Allah dalam diri kita.

Tuhan sudah membuat DESIGN SPECIAL yang TIDAK PERNAH SAMA untuk setiap anak-anak kita.
Mazmur 139:16 menuliskan, “Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya”.

Oleh sebab itu kita sebagai orang tua harus berdoa dan mencari kehendak Tuhan, apakah anak kita dipanggil Allah untuk homeschooling? (Note : Bukan anak yang menentukan dia mau homeshooling atau tidak).
Jika homeschooling bukan atau belum merupakan panggilan bagi anak-anak kita, kita perlu belajar memahami bahwa Tuhan yang memiliki rencana bagi anak kita walaupun mereka sekolah di sekolah formal.
Kita perlu menangkap apa rencana Tuhan bagi anak-anak kita.
Jika YA bahwa homeschooling merupakan rencana Tuhan bagi anak kita, belajarlah untuk taat melakukannya dan terus melangkah sekalipun ada tantangan yang kita hadapi.


Perlu kita ketahui bahwa “anugerah Tuhan” tesedia hanya di “jalannya Tuhan”, artinya jika kita yakin homeschooling ataupun sekolah formal adalah panggilan dan rencana Tuhan, pasti ada anugerah dari-Nya untuk melewati masa sulit dan melewati tantangan dari setiap pilihan yang diambil.

Nah, bagaimana jika ada yang menanyakan, apakah SOSIALISASI menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan masa depan anak kita?

Monday, October 1, 2012

Menjalankan Panggilan Tuhan


Kejadian 12 : 1 -10

Setiap kita melakukan homeschooling berdasarkan panggilan Allah bagi keluarga kita.
Menjalankan panggilan Tuhan untuk melakukan homeschooling adalah seperti perjalanan yang panjang sebagaimana seperti yang dialami oleh Abraham yang melakukan perjalanan panjang mengikuti panggilan Tuhan keluar dari Haran.
Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari perjalanan panjang Abraham dalam mengikuti panggilan Allah, sebagai berikut :

1. Kejadian 12:4 : “Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.”
Saat Abraham memutuskan untuk mengikuti panggilan Tuhan, maka  Abraham mulai melangkah dan pergi, hidupnya tidak tinggal di tempat yang sama seperti dulu lagi. Abraham mengalami perubahan “gaya hidup” dari gaya hidup menetap menjadi gaya hidup nomaden (berpindah-pindah).
Hal ini berbicara bahwa ketika kita mengikuti panggilan Tuhan, maka akan terjadi perubahan ‘gaya hidup’, baik gaya hidup masing-masing orang tua, anak-anak dan keluarga kita.
Misalnya, kita melakukan hal yang tidak lazim, di mana anak-anak kita pergi ke sekolah, tapi anak-anak kita ‘kelihatan’nya di rumah saja.
Perubahan gaya hidup juga bisa berarti bahwa hidup kita tidak sama seperti dulu lagi, di mana orang tua harus bayar harga dan menyediakan waktu untuk mengajar anak-anak, tidak bisa santai lagi dan harus merelakan waktu kita untuk investasi masa depan anak-anak kita.

Saturday, September 29, 2012

RESOURCES


( E-books, Magazines, Printable Worksheets )


HOMESCHOOLING  CURRICULUM
A.C.E  
McRuffy    


ONLINE  CURRICULUMS


CURRICULUM  REVIEW
The Curriculum Choice


BIBLE  LESSONS


LANGUAGE ART  LESSONS


MATH  LESSONS
BEAM  
MEP  


SCIENCE  LESSONS
NeoK12  
NOAA  


SOCIAL  STUDIES  LESSONS


HANDS ON  RESOURCES


EDUCATION  GAMES
Rspb  


LIBRARIES & E-BOOKS
Homeschool Freebie of the Day
ICDL  
Wowio  


FORM, CHART  & STUDENT  PLANNER


OTHERS



FREE  HOMESCHOOLING  RESOURCES
Free Homeschool Deals



HOMESCHOOLING  HELPERS


HOMESCHOOLING  BLOGS



PARENTING & EDUCATION  BLOGS

Friday, September 21, 2012

Apa itu Homeschooling ?

Pengertian Homeschooling 
Istilah homeschooling sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti sekolah rumah. 
Pengertian umum homeschooling adalah model pendidikan di mana sebuah keluarga memilih untuk bertanggungjawab sendiri atas pendidikan anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. 
Memilih untuk bertanggung jawab berarti orangtua terlibat langsung menentukan proses penyelenggaraan pendidikan, penentuan arah dan tujuan pendidikan, nilai-nilai yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan keterampilan, kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar. 

Sejarah Homeschooling 
Dari berbagai literatur mengenai sejarah homeschooling, maka disarikan secara umum sejarah homeschooling, sebagai berikut : 

Menurut Paul D. Lindstrom, jauh sebelum pendidikan modern muncul, sebelum abad ke-18, umumnya anak-anak belajar dari orangtuanya, keluarga besar dan dari kehidupan sehari-hari. 
Anak-anak belajar membaca, berhitung, skill kehidupan, belajar bagaimana bersosialisasi dan belajar mengenai moral serta etika. 

Saturday, September 15, 2012

VISI MISI


Eagle's Nest Homeschool Ministry adalah komunitas keluarga-keluarga homeschooling /pelaku "Sekolah Rumah" di daerah Tangerang, Serpong, Karawaci, dan sekitarnya.

VISI :
Membangun keluarga-keluarga homeschool yang tangguh dalam menjalankan panggilan homeschooling, sehingga dapat menghasilkan anak-anak tangguh dalam Kristus.

MISI :
Memperlengkapi keluarga-keluarga homeschool agar dapat menjalankan proses homeschooling dengan efektif dan maksimal.
Menolong dan menjadi partner bagi keluarga homeschool agar dapat menjalankan panggilannya dengan secara efektif.
Membangun komunitas keluarga homeschool yang saling menguatkan, saling berbagi, agar dapat bertumbuh bersama dalam menjalankan panggilan homeschooling
Membangun komunitas anak-anak homeschool yang takut akan Tuhan, tangguh menghadapi tantangan, dan menggenapi tujuan Allah dalam hidupnya.
Membangun network yang luas dengan komunitas homeschooling Kristen dan umum untuk dapat memberi dampak positif bagi homeschooling di Indonesia.



NILAI / VALUE :
HOMESCHOOLING is my life - Komunitas keluarga yg menjalankan homeshooling tunggal.
JESUS CHRIST  is my Lord & my Savior - Komunitas Kristiani yang interdenominasi.
PARENT is very important - Orang tua berperan aktif dalam proses homeshooling.
TOGETHER to SERVE - Komitmen untuk saling melayani, saling berbagi dan saling menguatkan.
EAGLE’s GENERATION, our children - Fokus pada hasil kualitas anak homeschool yang tangguh dalam Kristus dan berjalan dalam panggilanNYA.


PROGRAM


Komunitas Keluarga Homeschooling
Parents Prayer & Fellowship
Equiping for Parents (Parenting, Children Character Building, etc)
Outdoor / Indoor FAMILY Gathering
Play Date

Study Together & Field Trip
Fun Friday
Outdoor Field Trip

Konsultasi & bimbingan bagi “New Homeschoolers”

Seminar dan Pelatihan

Library & Pusat Informasi Homeschooling

Manual Book for homeschoolers

Social Ministry & Networking

Konseling Keluarga

AGENDA


Day
Date
Description
Jumat
28 Aug
MOMS’ MEETING
Jumat
4 Sept
Fun Friday
Jumat
18 Sept
Fun Friday
Sabtu
3 Oct
Parents’ Fellowship
Kamis
8  Oct
Field Trip : Annual Event
Jumat
16 Oct
Fun Friday
Jumat
6 Nov
Field Trip : Pabrik Boneka
Jumat
20 Nov
Fun Friday
Sabtu
28 Nov
PARENTS’ FELLOWSHIP
Survival Education
Jumat
4 Dec
Fun Friday
Jumat
18 Dec
Fun Friday
Sabtu
23/30 Jan -2016
CHRISTMAS’  FELLOWSHIP
Jumat
5 Feb - 2016
MOM’s MEETING